Pemkab Kukar Perkuat SDM Keagamaan Lewat Program Satu Desa Satu Dai Dan Tahfiz
KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) di bidang keagamaan melalui dua program unggulan, Satu Desa Satu Tahfiz dan Satu Desa Satu Dai.
Kedua program ini merupakan bagian dari pelaksanaan visi Kukar Idaman Terbaik (2025â2030), yang menempatkan kehidupan spiritual masyarakat sebagai salah satu pilar utama pembangunan daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono menjelaskan, program tersebut dirancang untuk memastikan setiap desa memiliki tokoh agama yang aktif membimbing dan melayani masyarakat dalam kegiatan keagamaan sehari-hari.
âPara dai sekarang tidak hanya berceramah, tetapi juga dibekali kemampuan praktis seperti memimpin doa, menyelenggarakan jenazah, hingga mendampingi kegiatan keagamaan warga,â ujarnya di Tenggarong, Jumat (7/11/2025).
Sunggono menyebut pembekalan tersebut lahir dari kebutuhan nyata masyarakat desa yang sering kesulitan mencari petugas keagamaan saat ada kegiatan syariat.
Karena itu, Pemkab mendorong agar setiap dai dan tahfiz tidak hanya berperan sebagai pengajar agama, tetapi juga pelayan masyarakat.
Program Satu Desa Satu Dai telah berjalan selama enam tahun dan kini memasuki angkatan ke-6. Meski demikian, masih terdapat beberapa desa yang belum memiliki dai karena keterbatasan calon yang memenuhi kompetensi dan kesiapan mengabdi di lapangan.
âUntuk menjadi aparatur banyak yang berminat, tetapi untuk menjadi pembimbing agama masih sedikit yang mau berproses,â tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setkab Kukar Dendi Irwan Fahriza menyampaikan bahwa program Satu Desa Satu Tahfiz kini telah memasuki angkatan ke-7. Proses seleksi dilakukan bekerja sama dengan LPTQ Kukar dan Yayasan Al-Ansor, dengan rata-rata 50 peserta setiap tahun.
âJika dihitung sejak awal, sudah ada sekitar 300 tahfiz dan 250 dai yang tersebar di berbagai kecamatan,â jelas Dendi.
Menurutnya, kedua program ini tidak hanya mencetak tokoh agama, tetapi juga membangun jejaring sosial dan spiritual yang menjadi kekuatan moral masyarakat desa.
âKami ingin para tahfiz dan dai hadir bukan sekadar berdakwah, tapi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat,â ujarnya.
Melalui program tersebut, Pemkab Kukar berharap dapat melahirkan generasi religius yang berperan aktif menjaga harmoni sosial sekaligus memperkuat ketahanan moral di tingkat desa. (ADV/Prokom Kukar)
Penulis: Fjr/Garispena.co
