Pemkab Kukar Pastikan Program Dai Masuk Desa Dan Satu Desa Satu Tahfidz Berlanjut
KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memastikan program keagamaan unggulan seperti Dai Masuk Desa dan Satu Desa Satu Tahfidz akan terus dilanjutkan pada tahun 2025.
Langkah ini menjadi bentuk komitmen daerah dalam memperkuat pembinaan keagamaan hingga ke pelosok desa.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setkab Kukar Dendy Irwan Fahriza menyebut sejumlah kegiatan prioritas akan tetap berjalan, termasuk rehabilitasi rumah ibadah, serta pengiriman dai dan tahfidz ke wilayah yang belum memiliki pendamping keagamaan.
âProgram seperti rehabilitasi rumah ibadah, Dai Masuk Desa, dan Satu Desa Satu Tahfidz akan tetap berlanjut tahun depan,â ujar Dendy saat ditemui di Ruang Rapat Banmus DPRD Kukar, Selasa (20/10).
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan pola rekrutmen dan seleksi peserta baru untuk kedua program tersebut. Prosesnya ditargetkan dapat dimulai pada November 2025.
âKami sedang menyiapkan mekanisme rekrutmennya dan insyaallah bisa dilaksanakan bulan November. Tahun ini akan menjadi angkatan keenam,â jelasnya.
Fokus perekrutan, lanjut Dendy, akan diarahkan ke kecamatan, kelurahan, dan desa yang belum memiliki dai maupun tahfidz. Berdasarkan evaluasi, masih terdapat sejumlah wilayah di Kukar yang belum memiliki pendamping keagamaan dari program tersebut.
âDari angkatan pertama sampai sekarang, masih ada desa dan kecamatan yang belum memiliki dai dan tahfidz. Ini yang akan jadi prioritas utama kami,â ungkapnya.
Untuk mendukung proses pemetaan, Bagian Kesra akan mengundang seluruh camat dan kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kabupaten Kukar pada Jumat mendatang. Pertemuan itu akan membahas data wilayah yang belum memiliki pendamping keagamaan.
âInsyaallah Jumat nanti semua camat dan kepala KUA akan diundang untuk memaparkan data terkait desa dan kecamatan yang belum memiliki dai dan tahfidz,â tuturnya.
Sejak diluncurkan, Pemkab Kukar menargetkan 50 dai dan tahfidz baru setiap tahun. Hingga 2025, sudah terdapat sekitar 250 orang yang tersebar di 193 desa, 44 kelurahan, dan 20 kecamatan di wilayah Kukar.
âPara dai dan tahfidz ini juga aktif dalam kegiatan keagamaan, termasuk safari subuh bersama kepala daerah di sejumlah kecamatan,â tutur Dendy.
Ia menegaskan, keberlanjutan program ini menjadi bukti komitmen Pemkab Kukar dalam memperkuat pembinaan keagamaan dan penguatan nilai spiritual masyarakat, sejalan dengan visi Kukar Idaman Terbaik. (ADV/Prokom Kukar)
Penulis: Fjr/Garispena.co
