Berita Update

(Terbaru)
Suhartono, Camat Kembang Janggut

Kutai Kartanegara - Potensi sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit, masih menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat di Kecamatan Kembang Janggut. 

Sekitar 70 hingga 80 persen pendapatan warga bersumber dari komoditas ini, baik dari lahan pribadi maupun milik perusahaan besar.

Pelaksana tugas (Plt) Camat Kembang Janggut, Suhartono, menegaskan bahwa kondisi ini sudah menjadi bagian dari identitas ekonomi wilayahnya. 

"Kalau potensi ekonomi, kami masih sangat bergantung pada perkebunan. Sudah bukan rahasia lagi kalau Kembang Janggut potensi utamanya ada di kelapa sawit," ungkap Suhartono di Tenggarong, Senin (23/06/2025).

Ia menjelaskan bahwa meski terdapat perusahaan-perusahaan besar seperti PT. Rea Kaltim Plantations yang beroperasi di wilayah tersebut, masyarakat lokal juga aktif mengelola lahan pribadi.

"Sebagian besar memang masih ada perusahaan besar, tetapi masyarakat juga memiliki perkebunan pribadi di sekitar lahan perusahaan. Jadi tidak hanya bergantung sepenuhnya," jelasnya.

Daya dukung ini menjadikan Kembang Janggut sebagai wilayah yang hidup dari sektor agribisnis berbasis rakyat, meski sistem kemitraan dan ketergantungan terhadap perusahaan masih tinggi.

Meski menjadi sumber penghidupan utama, Suhartono mengakui masih banyak tantangan yang harus dibenahi.

Salah satunya adalah fluktuasi harga Tandan Buah Segar (TBS) yang tidak menentu dan belum adanya pabrik pengolahan milik daerah. Ini membuat petani kecil masih menjual hasil panennya ke perusahaan swasta dengan harga yang ditentukan sepihak.

"Kalau pemerintah daerah bisa bangun pabrik sendiri, maka kita bisa kendalikan harga. Petani juga bisa lebih sejahtera," imbuhnya.

Ke depan, Suhartono berharap ada intervensi kebijakan lebih serius dari pemerintah kabupaten dan provinsi, termasuk dalam hal pembangunan industri hilir kelapa sawit yang bisa melibatkan koperasi dan BUMDes sebagai aktor utama.

Dengan kondisi ini, masa depan sektor perkebunan di Kembang Janggut bukan hanya menjadi tumpuan ekonomi, tetapi juga menjadi peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi warga. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena.co