Berita Update

(Terbaru)
Kantor Desa Margahayu

Kutai Kartanegara - Upaya pemerintah Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, dalam menekan angka stunting mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data terbaru, jumlah balita yang terindikasi stunting turun menjadi 12 anak, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Desa Margahayu, Rusdi, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari program pendampingan gizi yang dijalankan bersama kader kesehatan desa.

"Alhamdulillah, ada penurunan. Program pemberian makanan tambahan dan pendampingan gizi cukup efektif, ditambah edukasi kepada orang tua," ucapnya di Tenggarong, Jumat (18/07/2025).

Pemerintah desa, melalui dana desa, mengalokasikan anggaran khusus untuk program pencegahan stunting. Salah satunya dengan memberikan makanan tambahan bergizi bagi balita serta bantuan operasional bagi kader posyandu.

Bidan desa bersama kader kesehatan juga rutin melakukan kunjungan ke rumah warga untuk memastikan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup. 

"Kalau ada orang tua yang tidak sempat datang ke posyandu, kader biasanya menjemput atau mendatangi rumah mereka," terangnya.

Selain pemberian makanan bergizi, edukasi juga menjadi fokus utama. Masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak, mulai dari menimbang balita secara rutin hingga memperhatikan kebersihan lingkungan.

"Masih ada orang tua yang belum terbiasa membawa anaknya ke posyandu. Padahal, menimbang secara rutin penting untuk memantau tumbuh kembang. Sekarang kami gencarkan sosialisasi agar kesadaran masyarakat meningkat," tambah Rusdi.

Meski angka stunting menurun, Desa Margahayu masih menghadapi tantangan dalam pelayanan kesehatan. Kekurangan tenaga medis di Polindes membuat upaya pencegahan tidak maksimal. Saat ini, pelayanan hanya ditangani oleh bidan desa dan kader posyandu.

"Kami butuh tenaga kesehatan tambahan agar program lebih efektif. Kalau ada dukungan dari dinas kesehatan, angka stunting bisa ditekan lebih cepat," tuturnya.

Pemerintah desa optimistis angka stunting bisa terus ditekan hingga di bawah standar nasional. Dengan dukungan program ketahanan pangan, pemanfaatan dana desa, serta partisipasi masyarakat, Margahayu menargetkan penurunan stunting yang signifikan pada tahun 2025.

"Harapan kami, ke depan tidak ada lagi balita yang stunting. Generasi Margahayu harus tumbuh sehat dan cerdas," pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena