Meski Lahan Tergerus, Lada Batuah Tetap Jadi Komoditas Unggulan Hingga Ke Luar Provinsi
Kutai Kartanegara - Desa Batuah di Kecamatan Loa Janan sudah lama dikenal sebagai salah satu sentra penghasil lada terbaik di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Namun, di balik potensi besarnya, perkebunan lada di Batuah kini menghadapi tantangan serius akibat pergeseran fungsi lahan.
Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, mengungkapkan bahwa sebagian lahan produktif yang dulunya ditanami lada kini beralih fungsi menjadi area pertambangan batu bara maupun perkebunan kelapa sawit. Kondisi ini dikhawatirkan akan menggerus produksi lada dan mengancam identitas Batuah sebagai penghasil lada unggulan.
"Lahan yang seharusnya menjadi area produktif untuk perkebunan lada, sebagian sudah bergeser ke tambang dan sawit. Jika dibiarkan, hal ini tentu akan mengurangi produksi lada dan menghilangkan kebanggaan yang selama ini kita miliki," ungkapnya di Tenggarong, Sabtu (16/08/2025).
Meski menghadapi ancaman tersebut, Hery menegaskan bahwa lada Batuah tetap menjadi kebanggaan masyarakat Loa Janan. Dengan kualitas yang tinggi, lada dari desa ini terus diminati pasar, bahkan hingga ke luar Kalimantan Timur (Kaltim). Pesanan yang datang dari berbagai daerah menjadi bukti bahwa lada Batuah memiliki daya saing kuat di tingkat nasional.
"Lada Batuah sudah terbukti punya pasar sendiri. Banyak permintaan datang dari luar provinsi, dan ini menunjukkan kualitas lada kita diakui. Karena itu, mempertahankan lahan perkebunan adalah hal yang sangat penting," tegasnya Hery.
Ia menambahkan, dukungan dari Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kaltim melalui pembibitan menjadi dorongan semangat bagi para petani untuk terus menjaga keberlanjutan tanaman lada. Namun, tanpa komitmen menjaga lahan, bantuan tersebut dikhawatirkan tidak akan memberi dampak optimal.
Hery menekankan bahwa mempertahankan perkebunan lada di Batuah bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga soal warisan budaya dan identitas lokal. Ia ingin generasi muda ikut mengambil peran agar lada tetap menjadi simbol kebanggaan desa.
"Lada Batuah bukan hanya sumber penghasilan, tetapi juga simbol kebersamaan dan identitas masyarakat. Kami ingin anak-anak muda ikut menjaga agar warisan ini tetap hidup dan tidak tergeser oleh kepentingan jangka pendek," pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co