Pemkab Kukar Konsolidasi Kekraf Kecamatan, Siapkan Kukar Kaya Festival 2026
KUTAI KARTANEGARA - Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin bertemu pengurus Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar di De’Cafe Samarinda, Selasa (18/11/2025).?
Pertemuan itu juga dihadiri anggota DPRD Kukar bidang Pariwisata sekaligus pelaku Ekraf, Rahmad Dermawan, serta Kabid Pengembangan Ekraf Dispar Kukar, Zikri Umulda. Agenda ini digelar untuk menggerakkan kembali pelaku ekonomi kreatif di seluruh kecamatan.
Rahmad mengatakan konsolidasi penting dilakukan agar pelaku Ekraf dapat memahami arah kebijakan pemerintah daerah. “Supaya para pelaku Ekraf bisa menjalankan dan menerjemahkan apa yang menjadi keinginan Pemkab Kukar,” ujarnya.
Pertemuan ini juga menjadi bagian dari persiapan Kukar Kaya Festival 2026 yang menargetkan keterlibatan komunitas Ekraf di setiap kecamatan.?
Rendi menyampaikan Dispar Kukar akan berkomunikasi dengan Kemenparekraf RI untuk menyelaraskan nomenklatur organisasi Ekraf yang akan digunakan dalam penyusunan struktur Kekraf Kecamatan.
Pemkab Kukar menargetkan peresmian Gedung Kekraf pada akhir tahun ini. Rendi berharap struktur pengurus Kekraf, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten, sudah tersusun rapi saat gedung tersebut diresmikan. Ia juga menekankan pentingnya regenerasi agar tidak terjadi tumpang-tindih jabatan dalam kepengurusan.

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Kukar melalui Dispar akan mengeluarkan surat edaran mengenai penyusunan struktur Kekraf Kecamatan. Pemerintah memastikan dukungan penuh bagi pelaku Ekraf yang ingin mengembangkan usaha kreatif, termasuk melalui program dan kegiatan yang dijalankan di setiap wilayah.
Rendi mengatakan pemerintah juga menyiapkan penghargaan bagi pelaku Ekraf di seluruh kecamatan pada akhir tahun. Ia menilai apresiasi penting diberikan karena mereka telah aktif berkontribusi hampir sepanjang tahun.
Ia menegaskan bahwa pengembangan Ekraf tidak hanya bergantung pada anggaran, tetapi juga pada promosi dan penguatan budaya lokal. Setiap wilayah di Kukar, menurutnya, memiliki kultur yang berbeda mulai dari pesisir, hulu, hingga daerah tengah yang bisa menjadi identitas dalam event daerah.
Rendi mencontohkan Tempe Loa Kulu di Kecamatan Loa Kulu dan Kampung Handil di Muara Jawa sebagai kekhasan yang akan diangkat lebih kuat.
Ia menyebut kehadiran artis ibu kota bukan faktor utama dalam event, melainkan pendukung. Kukar akan mengedepankan musik tradisional Tingkilan sebagai konsep utama.
“Harapannya, ketika artis menyanyikan lagu-lagu tingkilan Kutai, itu direkam dan bisa menjadi promosi serta aset Kukar ke depan,” kata Rendi.
Dengan konsolidasi dan penataan organisasi Kekraf di semua kecamatan, Pemkab Kukar berharap Ekraf makin aktif, terstruktur, dan menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi kreatif di daerah. (ADV/Prokom Kukar)
Penulis: Fjr/Garispena.co
