Pemkab Kukar Genjot Program Nelayan Tangguh, Realisasi Bantuan Capai 80 Persen
KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat dukungan bagi nelayan melalui Program Nelayan Tangguh, bagian dari 17 Program Dedikasi Kukar Idaman Terbaik.?
Program unggulan yang dijalankan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kukar ini menyasar peningkatan sarana dan prasarana nelayan serta pembudidaya ikan.
Kepala DKP Kukar, Muslik, menyebut pelaksanaan program pada 2025 telah menunjukkan progres signifikan.
“Kalau untuk 2025 ini, sudah berprogres. Beberapa program kami dalam rangka memfasilitasi para nelayan sudah berjalan, dan sampai sejauh ini hampir 80 persen telah kami laksanakan,” ujarnya.
Bantuan yang digelontorkan meliputi perahu, mesin, dan alat tangkap, yang tersebar di sejumlah kecamatan. Beberapa bantuan bahkan diserahkan langsung oleh Bupati Kukar dalam kunjungan lapangan.
Adapun capaian sementara bantuan DKP mencakup perahu fiber sebanyak 2.000 unit, mesin ces 500 unit, mesin diesel 200 unit, bodi kapal 50 unit, GPS 15 unit, serta 50 unit cool box.
Selain nelayan tangkap, DKP juga mendistribusikan bantuan untuk pembudidaya berupa bibit, pakan, keramba, kolam terpal, hingga bioflok. Program ini akan dilanjutkan hingga 2026 sesuai RPJMD Kukar.

“Ke depan kami tetap mendorong bantuan seperti ini. Dalam RPJMD Kukar, target untuk nelayan dan petani tangguh mencapai 100 ribu orang,” kata Muslik.
Untuk memperkuat rantai pasok, DKP turut menyiapkan pemberdayaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta mendorong kolaborasi swasta dalam pembangunan SPBUN dan Pertasop guna mempermudah akses BBM nelayan.
Muslik menambahkan DKP juga mendorong pembangunan hatchery agar kebutuhan benur dapat terpenuhi dari daerah sendiri.?
“Harapannya, sebagian kebutuhan benur bisa dipenuhi dari dalam daerah, karena selama ini masih banyak didatangkan dari luar,” jelasnya.
DKP mencatat jumlah nelayan Kukar hampir mencapai 41 ribu orang, dengan 25 ribu di antaranya telah memiliki kartu Kusuka. Mereka yang memiliki kartu dan tergabung dalam kelompok menjadi prioritas penerima bantuan.
Sejumlah kecamatan telah menerima penyaluran besar, seperti Muara Muntai dengan 85 kelompok atau hampir 1.000 penerima, Kota Bangun dengan 17 kelompok nelayan dan 6 kelompok pembudidaya, serta Muara Wis yang juga mendapat alokasi cukup besar.
Selain program reguler, DKP menjalankan program khusus penanganan kemiskinan berbasis data DTKS, dengan realisasi sekitar 80 persen. Bantuan diberikan secara individu kepada masyarakat kategori miskin.
Muslik menegaskan bantuan tidak boleh diperjualbelikan. “Kami selalu mengingatkan agar bantuan tidak dijual. Ini bukan bantuan konsumtif, tapi produktif supaya mereka bisa bekerja dan membuka lapangan kerja baru,” tegasnya.
Ia berharap keterbatasan anggaran tidak menghambat implementasi program. “Mudah-mudahan kendala fiskal tidak menjadi hambatan, dan program ini terus memberi manfaat nyata bagi masyarakat pesisir dan pembudidaya di Kukar,” pungkasnya. (ADV/Prokom Kukar)
Penulis: Fjr/Garispena.co
