Berita Update

(Terbaru)
Pengembangan Destinasi Ekowisata di Desa Loh Sumber Loa Kulu

Kutai Kartanegara - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) semakin serius menjadikan pariwisata sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Tahun ini, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) memperkenalkan konsep baru yang menitikberatkan pada ekowisata dan pengalaman autentik.

Paket wisata yang tengah disiapkan diarahkan untuk menarik minat wisatawan mancanegara yang cenderung mencari petualangan berbeda dan bernuansa lokal.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, Ridha Patrianta, mengungkapkan bahwa wisatawan asing kini lebih menyukai pengalaman berbasis alam dan budaya, bukan sekadar liburan santai.

"Wisatawan mancanegara ingin berinteraksi langsung dengan keaslian Kukar. Mereka tertarik pada hutan tropis, satwa liar, sejarah lokal, hingga kehidupan budaya masyarakat," ucapnya di Tenggarong, Rabu (02/07/2025).

Paket ekowisata yang sedang digarap akan memadukan kegiatan konservasi, pelatihan budaya, serta kunjungan ke destinasi alam. Bukit Bengkirai dengan jembatan gantungnya, Sungai Hitam dengan habitat bekantan, hingga kebudayaan Kutai di desa pedalaman yang diproyeksikan menjadi destinasi unggulan.

"Kita ingin menghadirkan pengalaman yang mendalam, bukan hanya melihat pemandangan, tapi juga belajar dan ikut serta dalam pelestarian," jelas Ridha.

Menurutnya, wisatawan asing lebih menginginkan pengalaman seperti ikut menanam pohon, belajar tarian daerah, atau merasakan kehidupan desa adat. Konsep ini juga memberi nilai tambah karena melibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari atraksi wisata.

Ridha menegaskan Kukar tidak perlu bersaing dengan destinasi populer seperti Bali atau Berau yang terkenal dengan wisata pantai. Sebaliknya, Kukar punya kekuatan unik di sektor ekowisata tropis dan interaksi budaya yang masih alami. 

"Keaslian alam dan budaya lokal adalah daya jual utama Kukar. Itu yang kita tonjolkan untuk pasar internasional," imbuhnya.

Pengembangan paket ekowisata juga diiringi dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Warga lokal akan dilibatkan sebagai pemandu, pengrajin, hingga penyedia homestay, sehingga manfaat pariwisata langsung dirasakan oleh komunitas.

"Pariwisata bukan hanya tentang kunjungan, tapi juga bagaimana masyarakat ikut sejahtera. Itulah yang ingin kita bangun," pungkas Ridha. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena.co