Krisis Pupuk Ancam Produksi Tani Dan Ternak Tanjung Harapan
Kutai Kartanegara - Kelurahan Tanjung Harapan, Samboja, tengah menghadapi permasalahan serius terkait ketersediaan dan harga pupuk.
Kondisi ini berdampak besar terhadap sektor perkebunan dan peternakan yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat setempat.
Lurah Tanjung Harapan, Nasuha, menjelaskan bahwa kebutuhan pupuk sangat penting, khususnya untuk mendukung pertumbuhan pakan ternak berupa rumput serta tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan singkong.
Namun, harga pupuk yang mahal dan keterbatasan distribusi membuat warga kesulitan dalam melakukan pemupukan secara rutin.
"Warga di sini umumnya memupuk rumput setiap tiga bulan sekali. Tapi karena harga pupuk tinggi dan sulit didapat, banyak yang tidak mampu membelinya. Ini langsung berdampak ke kualitas pakan ternak," beber Nasuha melalui telpon, Sabtu (14/06/2025).
Ia menambahkan, saat ini warga terpaksa membeli pupuk secara mandiri, bahkan sebagian menggunakan pupuk nonsubsidi karena kualitas pupuk subsidi dinilai tidak sesuai harapan.
"Pemerintah kelurahan tidak memiliki anggaran khusus untuk bantuan pupuk," tambahnya.
Terdapat sekitar enam hingga tujuh kelompok peternak yang aktif di Kelurahan Tanjung Harapan. Mereka selama ini bertahan mengandalkan sumber daya yang ada, tetapi tetap membutuhkan dukungan dari pemerintah agar sektor ini bisa terus berkembang.
Kondisi ini juga berdampak pada keberlanjutan ekonomi petani dan peternak. Jika pupuk sulit dijangkau, maka hasil tanaman akan menurun dan berujung pada penurunan kualitas ternak, karena pakan tidak maksimal. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co