Berita Update

(Terbaru)
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H. Baba.

Samarinda — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat hingga kini belum dapat diterapkan secara merata di seluruh wilayah Kalimantan Timur.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, H. Baba, yang meminta pemerintah daerah memastikan kesiapan secara menyeluruh sebelum program dilaksanakan penuh.

Ia menekankan perlunya memastikan aspek teknis hingga mekanisme pengawasan berjalan baik, agar berbagai persoalan yang pernah muncul di daerah lain tidak terjadi di Kaltim.

“Berbagai kendala dalam pelaksanaan MBG telah ditemukan di sejumlah daerah di Pulau Jawa, terutama di Jawa Barat. Sementara di Kaltim, program ini belum berjalan seragam di semua wilayah. Karena itu, pengalaman tersebut harus dijadikan pembelajaran agar hambatan serupa dapat diantisipasi,” ujar H. Baba, Rabu (26/11/2025).

Politisi asal Balikpapan itu menambahkan bahwa persoalan teknis termasuk cara pengolahan dan penyimpanan makanan sering kali dianggap sepele, padahal sangat menentukan mutu gizi serta keamanan pangan bagi para peserta didik.

Ia mencontohkan, pengetahuan dasar terkait pengolahan makanan perlu dipahami secara benar oleh pihak pelaksana.

“Sebagai misal, nasi yang baru dimasak tidak boleh langsung ditutup rapat karena uap panas dapat mempercepat proses pembusukan. Hal sederhana seperti ini seharusnya menjadi perhatian,” tegasnya.

Menurut H. Baba, keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada ketersediaan sarana maupun bahan pangan.?

Yang jauh lebih menentukan ialah kedisiplinan dalam tata kelola harian serta konsistensi pengawasan di lapangan.

“Fasilitas pendukung dan bahan makanan memang penting, tetapi tidak cukup. Pengelolaan yang tertib setiap hari serta pengawasan yang dilakukan secara berkesinambungan merupakan faktor utama keberhasilan program ini,” jelasnya.?(Adv/Dprd Kaltim)

Penulis: Diba/Garispena.co