Berita Update

(Terbaru)
Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani saat membacakan sambutan Bupati Aulia Rahman Basri dam ANCIESE 2025 Fakultas Agama Islam (FAI) UNIKARTA di Pendopo Wakil Bupati Kukar. (garispena)

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan komitmennya mendorong transformasi Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah.

Pesan ini disampaikan Asisten II Setkab Kukar Ahyani Fadianur Diani saat mewakili Bupati Kukar Aulia Rahman Basri dalam The 1st Annual Conference on Islamic Education and Sharia Economy (ANCIESE) 2025 yang digelar Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Selasa (18/11) di Pendopo Wakil Bupati.

Dalam kesempatan itu, Ahyani menyampaikan apresiasi Pemkab terhadap terselenggaranya konferensi ilmiah pertama yang menghadirkan peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai daerah.

“Pemkab Kukar memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Unikarta, khususnya FAI, yang telah sukses menginisiasi konferensi ini,” ujarnya.

Ia kemudian menyampaikan amanat Bupati Kukar yang menilai ANCIESE 2025 sebagai ruang strategis untuk merespons tantangan multidimensi, mulai dari disrupsi teknologi, dinamika sosial, hingga tuntutan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Konferensi ini adalah ruang strategis untuk menghasilkan ide-ide solutif melalui pendekatan integratif dan interdisipliner,” katanya membacakan pesan Bupati.

Menurut Bupati melalui Ahyani, tema konferensi tahun ini—Transforming the Paradigm of Islamic Education and Sharia Economy Towards 21st Century Global Competitiveness—sangat relevan dengan kebutuhan zaman.

Pendidikan Islam, tegasnya, perlu melakukan reorientasi kurikulum agar mampu melahirkan SDM unggul dan adaptif terhadap perkembangan digital.

“Tujuannya bukan hanya membentuk insan berakhlak, tetapi juga SDM yang melek digital dan siap berkontribusi,” imbuhnya.

Di sisi lain, Pemkab Kukar menilai percepatan implementasi Ekonomi Syariah penting dilakukan sebagai sistem yang lebih adil, inklusif, dan memiliki daya tahan terhadap ketidakpastian global.

“Ekonomi Syariah harus didorong menjadi pilar yang tangguh dalam menghadapi ketidakpastian finansial global,” jelasnya.

Ahyani menegaskan bahwa transformasi Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah sangat penting bagi Kukar, terlebih sebagai daerah penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

“Bagi Kukar, pembaruan pada dua sektor ini bukan pilihan, melainkan keniscayaan dalam mewujudkan pembangunan yang sejahtera dan berkeadilan,” ucapnya.

Ia berharap ANCIESE 2025 melahirkan rekomendasi aplikatif yang dapat memperkuat pengembangan SDM dan ekonomi masyarakat Kukar.

“Saya berharap forum ini melahirkan kolaborasi riset dan gagasan bermanfaat bagi umat dan bangsa,” tutupnya. (ADV/Prokom Kukar)

Penulis: Fjr/Garispena.co