Koperasi Belayan Dan Merah Putih Jalan Beriringan Di Kembang Janggut
Kutai Kartanegara - Keberadaan dua koperasi besar di Kecamatan Kembang Janggut menunjukkan dinamika positif sektor ekonomi lokal.
Koperasi Belayan Sejahtera yang beroperasi di Desa Muai tetap aktif mendukung sektor perkebunan, sementara Koperasi Merah Putih hadir sebagai gerakan baru dengan cakupan usaha lebih luas.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Kembang Janggut, Suhartono, menegaskan bahwa kedua koperasi ini tidak saling bersaing, tetapi justru saling melengkapi dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa.
"Koperasi Belayan Sejahtera itu fokusnya lebih ke areal perkebunan, dan anggotanya sampai 3.000 orang. Sedangkan Koperasi Merah Putih punya enam bidang usaha wajib seperti simpan pinjam, apotek, sembako, dan sebagainya. Jadi dua-duanya bisa berjalan berdampingan," jelas Suhartono di Tenggarong, Rabu (25/06/2025).
Koperasi Belayan Sejahtera telah lama beroperasi di wilayah perkebunan dengan skema kemitraan dan pelayanan langsung ke anggota.
Aktivitas koperasi ini mendukung kelangsungan produksi sawit masyarakat dan menjadi tulang punggung perekonomian Desa Muai dan sekitarnya.
Sementara itu, Koperasi Merah Putih yang tengah digalakkan di seluruh desa di Kembang Janggut didesain dengan model usaha multiguna. Unit usahanya mencakup simpan pinjam, penyediaan pupuk, apotek dan klinik desa, serta toko sembako.
"Dengan adanya koperasi ini, warga bisa mendapatkan kebutuhan dasar langsung di desa, tanpa harus ke kota. Bahkan bisa mendukung UMKM dan layanan kesehatan ringan," bebernya.
Ia menambahkan, dengan masing-masing koperasi memiliki orientasi yang berbeda, maka peluang usaha yang ada di desa tidak akan tumpang tindih. Justru, ini membuka ruang kerja sama antar koperasi dalam skala yang lebih luas.
Pemerintah kecamatan mendorong agar kedua koperasi saling berbagi peran. Suhartono menyebutkan bahwa koperasi bukan sekadar badan usaha, tetapi juga instrumen penguatan ekonomi rakyat yang harus saling melengkapi, bukan saling meniadakan.
"Kita ingin koperasi ini menjadi penggerak ekonomi desa yang sehat. Tidak harus bersaing, tapi bisa saling isi dan bantu," pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co