Berita Update

(Terbaru)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono.

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat pembinaan keagamaan di tingkat desa melalui dua program unggulan: Satu Desa Satu Tahfiz dan Satu Desa Satu Da’i. Program ini dijalankan sebagai bagian dari implementasi Kukar Idaman Terbaik di bawah kepemimpinan Bupati Kukar, dr Aulia Rahman Basri.

Program tersebut dirancang untuk memastikan setiap desa memiliki figur keagamaan yang mampu menjadi panutan dan pembimbing masyarakat dalam aktivitas ibadah sehari-hari.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini kini lebih komprehensif karena tidak hanya berfokus pada penyediaan tahfiz dan da’i, tetapi juga pembentukan SDM keagamaan yang siap terjun melayani masyarakat.

“Para da’i sekarang tidak hanya berceramah, tapi juga dibekali kemampuan dasar seperti penyelenggaraan jenazah, memimpin doa pada acara kelahiran, dan kegiatan keagamaan lainnya,” jelasnya.

Menurutnya, keterampilan tambahan itu menjadi penting karena masyarakat kini semakin kesulitan menemukan petugas kegiatan syariat.

“Ini bagian dari upaya kita agar kegiatan keagamaan di desa tetap berjalan dengan baik,” tambahnya.


Sunggono menyebut program yang sudah berjalan selama enam tahun tersebut kini memasuki angkatan ke-6. Namun, masih terdapat sejumlah desa yang belum memiliki da’i karena kurangnya calon yang memenuhi kriteria.

“Kalau untuk jadi pejabat atau camat, banyak yang mau belajar. Tapi untuk jadi kiai atau pemandu jenazah, masih banyak yang enggan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setkab Kukar, Dendi Irwan Fahriza, menambahkan bahwa program Satu Desa Satu Tahfiz telah memasuki angkatan ke-7, dengan proses seleksi dilakukan bersama LPTQ dan Yayasan Al-Ansor.

“Setiap tahun ada sekitar 50 peserta. Kalau dihitung dari enam angkatan sebelumnya, totalnya sudah sekitar 300 tahfiz,” ungkap Dendi.

Untuk program Da’i Masuk Desa, saat ini telah berjalan hingga angkatan ke-5, dan pemkab berencana membuka seleksi angkatan ke-6 pada 2026.

“Pesertanya juga sekitar 50 orang per tahun, jadi totalnya sudah ada sekitar 250 da’i yang tersebar di desa-desa,” jelasnya.

Pemkab Kukar berharap kedua program ini mampu mencetak SDM keagamaan yang tidak hanya mampu berdakwah, tetapi juga hadir dalam keseharian masyarakat desa sebagai pembimbing dan pelayan umat.

Program ini menjadi bagian dari misi pemerataan pelayanan dasar dan penguatan karakter masyarakat dalam kerangka Kukar Idaman Terbaik. (ADV/Prokom Kukar)

Penulis: Fjr/Garispena.co