Berita Update

(Terbaru)
Rusdi, Kades Margahayu

Kutai Kartanegara - Dulu, warga Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, harus rela menampung air hujan, menggali sumur seadanya, atau membeli air galon hanya untuk memenuhi kebutuhan harian.

Kini, pemandangan itu perlahan hilang. Berkat pengelolaan air bersih oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), masyarakat bisa menikmati air jernih dengan harga yang ramah di kantong dengan hanya Rp6.000 per kubik.

"Alhamdulillah, sekarang warga tidak lagi kesulitan. Dengan sistem pengelolaan yang lebih modern, masyarakat bisa mendapat air bersih tanpa harus mengeluarkan biaya mahal," Kepala Desa Margahayu, Rusdi, di Tenggarong, Rabu (16/07/2025).

Program air bersih di Desa Margahayu telah berjalan sekitar 10 tahun. Inisiatif ini berawal dari kerjasama BUMDes dengan CSR perusahaan tambang setempat, yang kemudian diperkuat dengan dukungan dana desa serta bantuan pemerintah pusat.

Hasilnya terasa nyata. Rumah-rumah yang dulu bergantung pada sumur keruh kini memiliki aliran air bersih yang stabil. Warga pun tak perlu lagi repot membeli air galonan, yang kerap menguras isi dompet.

"Kalau dulu kami sampai harus menampung air hujan untuk masak dan mencuci. Sekarang, cukup bayar bulanan, air mengalir terus," tuturnya.

Keberhasilan mengelola air bersih bukan hanya menjawab kebutuhan dasar, tetapi juga menjadi sumber pendapatan asli desa (PADes). Setiap tahun, BUMDes mampu menyumbang sekitar Rp15 juta ke kas desa hanya dari sektor air bersih.

Pemerintah Desa Margahayu berencana memperluas jaringan distribusi agar seluruh warga mendapat akses merata. Sistem pembayaran digital juga terus dikembangkan untuk memastikan transparansi dan efisiensi.

"Kami ingin air bersih ini tidak hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi dasar pengembangan usaha desa lainnya," tambah Rusdi.

Kisah Desa Margahayu bisa menjadi teladan bagi desa lain di Kecamatan Loa Kulu bahkan di Kutai Kartanegara. Dari persoalan klasik soal air, kini lahir sebuah solusi yang tak hanya menyehatkan warga, tetapi juga menguatkan kemandirian desa. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena