Dukung Ketahanan Pangan, Jembayan Tengah Hidupkan Lagi 400 Hektare Sawah
Kutai Kartanegara - Di tengah isu ketahanan pangan yang semakin mendesak, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, bergerak cepat menghidupkan kembali lahan sawah seluas 300 hingga 400 hektare yang sebelumnya terbengkalai.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen desa dalam mengurangi ketergantungan pangan dari luar dan memperkuat ekonomi lokal.
Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, mengatakan bahwa program reaktivasi lahan pertanian ini menjadi prioritas di masa kepemimpinannya. Hal ini sejalan dengan misi nasional untuk memperkuat sektor pangan dalam negeri.
Ia menyadari bahwa sejak dominasi sektor tambang, banyak pemuda dan warga desa yang meninggalkan pertanian. Namun, dengan banyaknya tambang yang mulai tutup, kini saatnya pertanian menjadi tulang punggung ekonomi desa kembali.
"Kita ini siapa sih yang tidak makan nasi? Maka sawah harus kita perhatikan. Kami berkomitmen mengelola kembali lahan pertanian kami agar ketahanan pangan lokal bisa dicapai," ucap Masnur di Loa Kulu, Jumat (13/06/2025)
Untuk mendukung misi ini, pihak desa telah mengajukan berbagai permohonan bantuan ke dinas terkait dan juga ke pihak PT. Multi Harapan Utama (MHU).
Salah satunya adalah pengadaan alat-alat pertanian modern, seperti traktor tangan dan eksavator mini (eksamini), agar regenerasi petani tidak terhambat oleh metode tradisional yang melelahkan.
Masnur menambahkan bahwa para pemuda desa juga akan dilibatkan dan didorong agar kembali mencintai dunia pertanian. Dengan kemudahan teknologi dan pendampingan yang tepat, ia yakin sektor ini bisa kembali menjadi primadona.
Selain itu, reaktivasi lahan sawah ini juga sejalan dengan program pemerintah daerah terkait ketahanan pangan desa, bahkan menargetkan beberapa desa untuk menjadi lumbung pangan baru di wilayah Kalimantan Timur, dan Jembayan Tengah masuk dalam daftar prioritas tersebut.
Pemenuhan Infrastruktur pendukung seperti drainase, embung, dan jalan tani juga tengah diajukan untuk mendapat anggaran dari dana aspirasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Dengan semangat gotong royong dan visi jangka panjang, kami bertekad menjadikan kembali pertanian sebagai masa depan desa," pungkasnya. (ADV/Diskominfo Kukar)
Peenulis: Yk/Garispena.co