Berita Update

(Terbaru)
Rusdi, Kades Margahayu

Kutai Kartanegara - Pelayanan kesehatan dasar di Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, masih jauh dari kata ideal. Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang menjadi harapan warga, justru mengalami kekurangan tenaga medis sejak setahun terakhir.

Kepala Desa Margahayu, Rusdi, mengungkapkan bahwa sebelumnya desa sempat memiliki bidan dan perawat yang ditugaskan melalui dinas kesehatan. Namun kini, tenaga kesehatan tersebut sudah dipindahkan ke tempat lain. Akibatnya, masyarakat hanya mengandalkan dua bidan desa yang dibiayai melalui dana desa.

"Jumlah penduduk di Margahayu cukup besar, tapi pelayanan kesehatan masih minim. Polindes yang ada seharusnya terisi tenaga medis dari dinas, tapi sampai sekarang kosong. Jadi hanya bidan desa yang membantu warga," jelasnya di Tenggarong, Jumat (18/07/2025).

Kondisi ini membuat pelayanan kesehatan, terutama untuk ibu hamil, balita, dan lansia, menjadi terbatas. Warga yang membutuhkan layanan lebih lengkap harus pergi ke Puskesmas di kecamatan, yang jaraknya cukup jauh.

Kekurangan tenaga medis juga berdampak pada upaya pencegahan stunting. Data terbaru menunjukkan masih ada belasan balita di Desa Margahayu yang masuk kategori rawan stunting. Meski ada program pendampingan gizi, upaya edukasi kepada orang tua belum maksimal karena keterbatasan tenaga kesehatan.

"Edukasi tentang pentingnya menimbang anak dan menjaga pola makan sehat harus terus dilakukan. Tapi dengan tenaga terbatas, program jadi tidak maksimal," tambah Rusdi.

Pemerintah Desa Margahayu berharap ada perhatian lebih dari dinas kesehatan. Menurut Rusdi, Polindes yang dibangun dengan dana desa harusnya bisa difungsikan optimal, bukan hanya jadi bangunan kosong.

"Kami sudah menganggarkan peralatan dasar kesehatan dari dana desa. Tapi soal tenaga medis, seharusnya dinas ikut mengisi. Kalau hanya mengandalkan desa, jelas tidak cukup," tegasnya.

Masyarakat kini berharap ada solusi cepat agar pelayanan kesehatan dasar bisa kembali berjalan normal.

"Kami butuh tenaga kesehatan tambahan. Minimal ada perawat tetap yang bisa membantu warga di Polindes," tutup Rusdi. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena