Berita Update

(Terbaru)
Ilustrasi Keluarga saling bergandengan. (IST)

SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menegaskan bahwa pengasuhan anak sejak usia dini bukan sekadar pemenuhan hak dasar, melainkan strategi jangka panjang untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing.

Di tengah perubahan sosial dan ekonomi yang dinamis, kebijakan ini diposisikan sebagai investasi penting bagi masa depan daerah.

Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyatakan bahwa perhatian terhadap fase tumbuh kembang anak harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan manusia.

Ia menekankan bahwa pola pengasuhan yang tepat dan konsisten akan berdampak signifikan terhadap pembentukan karakter, kecerdasan emosional, serta ketahanan sosial anak.

“Kalau kita ingin membangun generasi yang mampu mengelola potensi daerah secara berkelanjutan, maka pengasuhan yang berkualitas harus dimulai sejak dini. Di situlah letak fondasi masa depan kita,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).

Provinsi Kalimantan Timur menyadari bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya ditentukan oleh infrastruktur dan kekayaan sumber daya alam, tetapi juga oleh kesiapan manusianya.

Dalam konteks ini, pengasuhan anak menjadi titik awal pembentukan generasi emas yang mampu menjawab tantangan global.

Upaya ini juga beririsan langsung dengan kesejahteraan keluarga. Ketika anak-anak diasuh dalam lingkungan yang aman dan mendukung, orang tua khususnya ibu bekerja dapat beraktivitas dengan tenang. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga pendapatan rumah tangga dan stabilitas sosial.

Sebagai bagian dari langkah konkret, pemerintah mendorong penyediaan ruang-ruang pengasuhan yang inklusif dan ramah anak, baik melalui dukungan kelembagaan maupun kolaborasi lintas sektor.

Konsep taman asuh berbasis komunitas, misalnya, menjadi alternatif solusi yang bisa diadopsi di berbagai wilayah, terutama kawasan perkotaan dan industri.

Namun, Gubernur menegaskan bahwa tanggung jawab membentuk ekosistem pengasuhan yang sehat tidak bisa hanya dipikul oleh pemerintah. Keterlibatan swasta, masyarakat sipil, serta lembaga pendidikan diperlukan untuk memperkuat gerakan ini secara berkelanjutan.

“Pembangunan manusia tidak bisa instan. Harus ada kesadaran kolektif bahwa anak-anak hari ini adalah pemimpin masa depan. Maka, pengasuhan bukan hanya urusan keluarga, tapi menjadi agenda strategis daerah,” tegasnya.

Dengan komitmen untuk mewujudkan pendidikan dan perlindungan anak yang berkeadilan, Kalimantan Timur menempatkan pengasuhan dini sebagai kunci dalam menciptakan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Penulis: Difa/Garispena.co