Jumlah Janda Di Tenggarong Capai 2.500, Kelurahan Melayu Tertinggi
Kutai Kartanegara â Camat Tenggarong, Sukono, menyoroti persoalan sosial yang berkembang di wilayahnya terkait tingginya jumlah perempuan kepala keluarga atau janda.
Sukono mengungkapkan bahwa di Kecamatan Tenggarong tercatat sekitar 2.500 perempuan kepala keluarga (Pekka), dengan jumlah terbanyak berada di Kelurahan Melayu.
"Data menunjukkan bahwa Kelurahan Melayu memiliki jumlah perempuan kepala keluarga tertinggi dibandingkan kelurahan dan desa lain di Tenggarong. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus, baik dari pemerintah maupun masyarakat," ucapnya dalam peluncuran program PERKAKAS DIRI Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) di Gedung Balai Pertemuan Umum Tenggarong, Senin (28/07/2025).
Menurut Sukono, jumlah perempuan kepala keluarga yang cukup besar tidak dapat dipandang sekadar angka statistik. Persoalan tersebut erat kaitannya dengan faktor ekonomi serta perceraian yang semakin meningkat.
"Fenomena ini harus menjadi perhatian serius. Kemiskinan kerap kali menjadi pemicu perceraian, dan sebaliknya, perceraian melahirkan masalah baru berupa meningkatnya jumlah perempuan yang harus menanggung beban keluarga sendirian," jelasnya.
Untuk menjawab persoalan tersebut, Sukono menekankan pentingnya kolaborasi dengan PERKAKAS DIRI. Menurutnya, organisasi ini memiliki peran sentral dalam membantu pekka memperoleh akses pelatihan, keterampilan, serta kesempatan pemasaran produk.
"Di Tenggarong, jumlah pekka cukup tinggi, khususnya di Kelurahan Melayu. Oleh karena itu, pemerintah kecamatan dan kabupaten harus menjadikan mereka mitra strategis dalam program pemberdayaan ekonomi," ungkapnya.
Sukono juga menyinggung keberadaan Gerai Berkah Pekka yang akan diresmikan oleh DP3A. Gerai tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi pekka untuk menitipkan dan memasarkan produk olahan mereka, baik berupa makanan maupun kerajinan, sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih baik.
Sebagai tindak lanjut, Sukono menyatakan bahwa Kecamatan Tenggarong akan mendukung program PERKAKAS DIRI yang menargetkan pengembangan gerai serupa di seluruh kecamatan. Hal ini diharapkan mampu memperluas akses pemasaran produk pekka sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.
"Kita harus memulai dari wilayah dengan jumlah terbanyak, yakni Kelurahan Melayu, sebelum kemudian diperluas ke wilayah lainnya. Dengan demikian, program ini dapat lebih tepat sasaran," tegasnya.
Camat Tenggarong juga menyerukan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) lintas sektor lainnya, pelaku usaha, hingga media massa, untuk ikut serta mendukung upaya ini.
"Permasalahan perempuan kepala keluarga bukanlah isu yang dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Diperlukan kerja sama dan dukungan lintas sektor agar program pemberdayaan benar-benar memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkas Sukono. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co