Berita Update

(Terbaru)
Kantor Desa Jembayan Tengah

Kutai Kartanegara - Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, resmi menyandang status sebagai desa wisata edukatif dengan konsep terpadu yang menyatukan pertanian, peternakan, kerajinan, hingga pelestarian budaya. 

Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, mengungkapkan bahwa status ini merupakan hasil kolaborasi dengan Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), yang mendampingi warga dalam membentuk jalur wisata tematik.

"Rute dimulai dari gerbang desa di Rukun Tetangga (RT) 1 hingga Dusun 2, menampilkan pengalaman belajar langsung dari masyarakat setempat," ucapnya di Loa Kulu, Rabu (18/06/2025).

Pengunjung wisata disambut di RT 1 dengan pameran kerajinan tangan khas desa, mulai dari anyaman bambu, batik lokal, hingga produk daur ulang yang ramah lingkungan. Di sini, wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan dan mencoba membuatnya sendiri.

Di RT 3, wisatawan diajak memasuki Rumah Seraong, replika rumah adat yang menjadi simbol budaya lokal. Rumah ini dibangun untuk merepresentasikan arsitektur tradisional dan nilai-nilai leluhur yang masih dijaga oleh masyarakat desa.

Naik ke RT 4, wisatawan menemukan peternakan madu kelulut. Pengunjung bisa belajar tentang cara beternak lebah tanpa sengat, menyedot madu langsung dari sarangnya, serta membeli madu botolan sebagai cinderamata.

Perjalanan berlanjut ke Dusun 2 yang menyuguhkan pertanian edukatif. Area ini menyajikan simulasi bercocok tanam padi, mulai dari menanam, merawat, hingga panen.

Petani lokal sekaligus menjadi pemandu yang menjelaskan proses pertanian dengan metode tradisional dan organik.

Tidak jauh dari sana, terdapat kawasan peternakan kambing Etawa. Yang menarik, selain memproduksi susu kambing segar, limbah kotoran dan urinnya diolah menjadi pupuk organik cair. Hal ini menunjukkan bahwa desa telah mulai menerapkan pertanian terpadu berbasis nol limbah.

"Konsep wisata kami bukan hanya melihat-lihat. Tapi menyentuh, merasakan, dan belajar langsung. Semua yang kami tampilkan adalah hasil kerja keras warga," terang Masnur.

Untuk mendukung kelancaran wisata, pemerintah desa menyiapkan prasarana seperti jalan setapak, pos informasi, dan titik-titik edukasi yang bisa digunakan pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak sekolah hingga wisatawan luar daerah.

Pemerintah desa juga menargetkan integrasi sektor wisata ini dengan BUMDes, agar setiap aktivitas wisata berdampak langsung pada peningkatan ekonomi warga. Produk lokal seperti beras Kuju Putih, madu, susu kambing, serta kerajinan tangan akan dipasarkan di kios-kios wisata yang sedang dibangun.

"Ini bukan wisata elit. Tapi wisata rakyat yang punya nilai. Kami ingin tamu datang, belajar, senang, dan membawa pulang produk lokal kami," imbuhnya.

Dengan jalur edukatif yang lengkap dan partisipasi warga yang tinggi, Desa Jembayan Tengah membuktikan bahwa desa pun mampu menjadi destinasi wisata unggulan yang berbasis potensi lokal dan gotong royong. (ADV/Diskominfo Kukar)

Penulis: Yk/Garispena.co