Subandi Nilai Rute Internasional Jadi Peluang Besar Bagi Wisata Dan Bisnis Samarinda
Samarinda - Upaya Kalimantan Timur memperluas akses udara internasional memasuki babak baru. Pemerintah provinsi tengah mematangkan kesiapan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto untuk melayani penerbangan luar negeri perdana yang direncanakan mulai awal 2026.?
Rencana ini menjadi perhatian banyak pihak karena dipandang sebagai langkah strategis membuka jalur mobilitas baru ke kawasan Asia Tenggara.
Salah satu rute yang diproyeksikan menjadi pembuka adalah penerbangan Kuala Lumpur–Samarinda. Kalangan legislatif di DPRD Kaltim menilai langkah ini bukan sekadar pembukaan koridor udara, tetapi juga peluang memperluas arus wisata dan bisnis ke ibu kota provinsi.
Subandi, anggota Komisi III DPRD Kaltim, menyampaikan bahwa kualitas layanan di Samarinda sudah berkembang cepat dalam beberapa tahun terakhir.?
Ia menyebut kapasitas akomodasi, fasilitas transportasi, dan sarana pendukung lainnya berada pada level yang dipercaya mampu mencukupi kebutuhan turis maupun pelaku usaha.
“Kalau kita bicara kesiapan kota, banyak yang sudah berubah signifikan. Saya melihat Samarinda tidak lagi tertinggal untuk melayani penerbangan internasional,” tuturnya, Rabu (3/12/2025).
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa peningkatan sektor pariwisata harus berjalan bersamaan dengan pembukaan rute tersebut. Ia mengusulkan agar destinasi dan layanan perjalanan terus dikembangkan agar kunjungan wisatawan asing memberi dampak ekonomi yang lebih terasa.
“Kita perlu menciptakan pengalaman yang lengkap. Obyek wisata baru, akses transportasi yang nyaman, dan pelayanan yang rapi itu kunci agar tamu kembali lagi,” lanjutnya.
Subandi juga menyoroti geliat perkembangan kota yang mulai terlihat dari berbagai proyek revitalisasi, seperti pembenahan ruang publik hingga penyempurnaan kawasan tepian.
Ia menilai adanya kemajuan pada beberapa ikon kota mulai dari ruang rekreasi tepian sungai hingga kawasan budaya yang berpotensi memperkuat identitas Samarinda sebagai kota tujuan.
Potensi wisata alam dan budaya lain, seperti aktivitas susur sungai atau kunjungan ke desa budaya, menurutnya juga bisa dioptimalkan sebagai daya tarik utama.?
Ia menambahkan bahwa lokasi-lokasi yang selama ini kurang terkelola pun berpeluang dikembangkan sebagai sumber pendapatan daerah bila ditata dengan serius.
Sementara itu, dari sisi operasional bandara, status internasional APT Pranoto telah ditetapkan melalui regulasi Kementerian Perhubungan. Dengan status tersebut, penerbangan luar negeri wajib dibuka dalam kurun maksimal enam bulan sejak penetapan. Salah satu maskapai yang telah menyatakan minat adalah Malindo Air (Batik Air Malaysia).
Kepala Bandara APT Pranoto, I Kadek Yuli Sastrawan, mengonfirmasi bahwa peningkatan fasilitas masih berlangsung, termasuk penyiapan area kedatangan internasional dan ruang pelayanan Imigrasi serta Bea Cukai.?
Ia memastikan pelatihan sumber daya manusia juga dilakukan guna memenuhi standar layanan internasional.
“Begitu seluruh fasilitas terpenuhi, proses verifikasi akan dijalankan dan maskapai bisa mengurus perizinan rutenya ke Kemenhub,” ujarnya.
Jika seluruh tahapan berjalan lancar, penerbangan internasional perdana dari Samarinda diperkirakan akan menjadi katalis percepatan pertumbuhan ekonomi.?
Selain membuka peluang investasi baru, rute ini diharapkan memperkuat posisi Kalimantan Timur sebagai pintu masuk utama menuju Ibu Kota Nusantara di masa mendatang. (ADV/DPRD KALTIM)
Penulis: Diba/Garispena.co
