Kenohan Jadi Sentra Aren, Tradisi Turun-Temurun Kini Bernilai Ekonomi Tinggi
Kutai Kartanegara - Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi sentra pengembangan perkebunan aren. Tanaman yang sejak dulu ditanam oleh masyarakat secara turun-temurun kini berubah wajah, dari sekadar tradisi warisan leluhur menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan.
Camat Kenohan, Kaspul, mengatakan bahwa aren bukanlah tanaman baru bagi masyarakat. Pohon ini sudah lama dipelihara dan dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari, terutama dalam pembuatan gula merah tradisional.
"Dari generasi ke generasi, pohon aren tetap bertahan. Bedanya sekarang, masyarakat mulai melihatnya sebagai peluang ekonomi besar, bukan hanya sekadar tradisi," jelasnya di Tenggarong, Jumat (15/08/2025).
Dulu, aren hanya tumbuh liar di hutan atau di pinggiran sungai, namun saat ini pengelolaannya semakin terarah. Di Kecamatan Kenohan khususnya Desa Tuana Tuha, terdapat sekitar 30 hektar lahan aren liar di sekitar Sungai Kahala.
Masyarakat yang dulu hanya memanfaatkannya secara terbatas, kini mulai serius mengolah hasil nira menjadi gula semut, produk dengan nilai jual lebih tinggi dan pasar yang lebih luas.
"Kalau dulunya hanya untuk konsumsi rumah tangga, kini masyarakat mulai memproduksi dalam jumlah lebih besar. Ini bukti bahwa tradisi bisa berkembang menjadi kekuatan ekonomi," tambah Kaspul.
Transformasi aren di Kenohan semakin kuat berkat pendampingan dari Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Disbun Kukar). Melalui program pemberian bibit unggul, pelatihan peningkatan produktivitas, hingga pembangunan rumah produksi, masyarakat mendapat peluang untuk mengolah nira secara modern dan bernilai tambah.
"Kalau hanya menjual nira mentah, harganya rendah. Dengan adanya rumah produksi, masyarakat bisa mengolah menjadi gula semut yang bahkan berpeluang ekspor. Inilah yang membuat aren benar-benar strategis bagi Kenohan," tegasnya.
Kaspul optimis, dengan potensi lahan dan dukungan yang ada, Kenohan bisa menjadi ikon baru ekonomi berbasis lokal di Kukar. Ia berharap sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan investor mampu memperluas perkebunan aren, sehingga tidak hanya menguntungkan petani tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
"Tradisi ini jangan kita biarkan hilang. Dengan inovasi dan pengelolaan yang tepat, aren bisa menjadi kebanggaan Kenohan sekaligus sumber kesejahteraan masyarakat," tutupnya.
Dengan sejarah panjang sebagai warisan leluhur, ditambah dukungan modern dari pemerintah, Kenohan kini semakin diperhitungkan sebagai daerah sentra aren yang mampu mengangkat ekonomi masyarakat tanpa meninggalkan akar tradisinya. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co