Berita Update

(Terbaru)
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar Zikri Umulda. (garispena)

KUTAI KARTANEGARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) memperkuat arah pembangunan ekonomi kreatif (ekraf) dengan menjadikan seluruh kecamatan sebagai pusat pertumbuhan ekraf baru.

Langkah ini dijalankan Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar melalui penyelenggaraan event berskala nasional serta penargetan 127 pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) per tahun sebagai tolok ukur produktivitas pelaku kreatif.

Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kukar, Zikri Umulda, menegaskan bahwa Pemkab Kukar ingin memberikan ruang yang sama bagi setiap kecamatan untuk membangun ekosistem kreatifnya secara mandiri.

“Tiap kecamatan nanti kita intervensi. Pengelolanya komunitas ekraf kecamatan, jadi mereka yang memegang kendali,” ujarnya, Selasa (18/11).

Ia menyebut event yang digelar bukan sekadar pertunjukan tahunan, tetapi diarahkan menjadi agenda rutin yang menciptakan perputaran aktivitas kreatif di daerah.

Selain event kecamatan, Dispar Kukar juga menyiapkan dua kontes karya skala nasional di tingkat kabupaten setiap tahun. Kontes tersebut membuka ruang bagi berbagai subsektor seperti kriya, kuliner, fesyen, hingga desain, yang akan melalui proses kurasi sebelum ditampilkan.

“Tujuannya menstimulasi teman-teman ekraf supaya semakin percaya diri, bahwa karya mereka memang diapresiasi,” jelasnya.

Agar karya kreatif tidak berhenti pada pameran semata, Dispar menargetkan 127 HAKI setiap tahun sebagai indikator produktivitas komunitas ekraf di kecamatan. Pendampingan akan diberikan hingga tahap pendaftaran kekayaan intelektual.

“Semuanya akan kita dampingi sampai proses pendaftaran HAKI. Termasuk seniman musik yang ingin mendaftarkan karya lagu atau komposisi baru,” kata Zikri.

Untuk memperkuat pemerataan program ekraf, Dispar Kukar menggandeng sejumlah OPD seperti DPMPTSP, Diskop UKM, Disperindag, serta Disdikbud. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat pendampingan, pemasaran, hingga hilirisasi produk kreatif dari tiap wilayah.

“Komunikasi antar-OPD sudah berjalan. Prinsipnya, kami ingin memastikan setiap wilayah punya ruang berkarya yang sama,” tutupnya. (ADV/Prokom Kukar)

Penulis: Fjr/Garispena.co