Ananda Emira Moeis Dorong MBG Jadi Penggerak Rantai Pasok Pangan Kaltim
Samarinda– Gagasan menjadikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai motor penguatan rantai pasok pangan lokal kembali mengemuka di DPRD Kalimantan Timur.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menilai bahwa program tersebut tidak boleh berhenti pada aspek pemenuhan gizi pelajar, tetapi harus diarahkan menjadi pendorong utama aktivitas ekonomi masyarakat.
Ananda mengatakan bahwa potensi ekonomi MBG dapat menjadi signifikan apabila kebutuhan bahan pangan dipenuhi melalui produk petani dan pelaku usaha kecil di Kaltim. Ia menilai keterlibatan masyarakat lokal merupakan kunci agar perputaran ekonomi tidak keluar dari daerah.
“Kalau rantai pasoknya disiapkan oleh petani dan produsen lokal, dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Program ini bisa menghidupkan banyak sektor, bukan hanya pendidikan,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Namun, ia mengingatkan bahwa petani masih menghadapi hambatan permodalan yang dapat mengganggu kepastian pasokan. Menurut Ananda, pemerintah daerah perlu memberikan dukungan yang konkret agar produksi pangan lokal mampu mengimbangi kebutuhan MBG yang berskala besar.
“Ketersediaan modal adalah titik paling krusial. Tanpa itu, pasokan MBG tidak stabil dan kita kembali bergantung pada daerah lain,” katanya.
Selain menyoroti aspek ekonomi, Ananda juga menekankan pentingnya mekanisme kontrol mutu makanan agar kualitas pangan yang diterima pelajar tetap terjaga.?
Ia menyebut bahwa manajemen pengawasan harus dilakukan secara berlapis agar tidak ada celah yang merugikan peserta didik.
“Pengawasan dari awal sampai akhir proses perlu dilakukan. Dengan begitu, MBG dapat memberikan manfaat di tiga sisi—kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi,” jelasnya.
Untuk memastikan hal itu berjalan, Ananda mendorong koordinasi lintasorganisasi perangkat daerah (OPD). Dinas Kesehatan, menurutnya, harus memimpin pengawasan gizi, sementara Dinas Pendidikan bertugas menjaga pelaksanaan di sekolah.?
Di sisi lain, Dinas Pertanian memegang peran strategis dalam menghubungkan petani dan pelaku pangan dengan kebutuhan program.
Ia menilai sinergi tersebut akan menentukan apakah MBG bisa menjadi program jangka panjang yang memperkuat kemandirian pangan serta ikut mendorong transformasi ekonomi Kaltim. (ADV/DPRD KALTIM)
Penulis: Diba/Garispena.co
