Berita Update

(Terbaru)
Anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan VI, Agus Aras

Samarinda — DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menilai perencanaan sektor pendidikan perlu diselaraskan dengan dinamika pertumbuhan wilayah agar layanan sekolah menengah dapat menjangkau masyarakat secara merata. Penataan tersebut dinilai penting seiring berkembangnya kawasan pesisir dan pusat-pusat ekonomi baru di sejumlah daerah.

Anggota DPRD Kaltim dari Daerah Pemilihan VI, Agus Aras, mengatakan perubahan pola permukiman dan meningkatnya aktivitas ekonomi berdampak langsung pada kebutuhan layanan pendidikan menengah. Tanpa perencanaan yang adaptif, ketimpangan akses sekolah dinilai berpotensi terus berulang setiap tahun.

"Pemerintah daerah perlu lebih cermat membaca proyeksi pertumbuhan penduduk, terutama di wilayah dengan laju perkembangan tinggi seperti Kabupaten Berau dan Kutai Timur (Kutim)," katanya, Minggu (14/12/25).

Perencanaan pendidikan, kata dia, harus berbasis kebutuhan jangka menengah dan panjang, bukan semata-mata merespons kondisi sesaat.

“Pertumbuhan wilayah berjalan cepat. Perencanaan pendidikan harus disiapkan lebih awal agar layanan sekolah tidak selalu tertinggal dari kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Ia menilai, penguatan kapasitas sekolah yang sudah ada menjadi langkah strategis untuk menjawab peningkatan jumlah peserta didik.

Di Kutai Timur, misalnya, DPRD mendorong penambahan Unit Sekolah Baru (USB) di SMA Negeri 3 Sangatta Utara serta peningkatan sarana dan prasarana di SMA Negeri 2 Sangatta Selatan guna menopang beban pendidikan yang terus meningkat.

Agus juga menekankan pentingnya kesiapan pemerintah daerah, termasuk penyediaan lahan dan dukungan perencanaan teknis, agar program pembangunan sekolah dapat berjalan sesuai jadwal.

Menurutnya, koordinasi antara pemerintah kabupaten dan provinsi menjadi kunci agar kebijakan pendidikan dapat diimplementasikan secara efektif.

DPRD Kaltim, lanjut Agus, akan terus mengawal perencanaan dan penganggaran sektor pendidikan agar sejalan dengan kebutuhan riil masyarakat. Upaya ini dinilai krusial untuk memastikan pemerataan akses pendidikan menengah sekaligus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di tengah pesatnya pembangunan wilayah.

“Pendidikan harus menjadi bagian dari perencanaan pembangunan daerah secara menyeluruh,” pungkasnya. (ADV/DPRD KALTIM)

Penulis: Diba/Garispena.co