Krisis Ruang Belajar, DPRD Kaltim Minta USB Diprioritaskan Di Balikpapan Dan Samarinda
Samarinda — Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menegaskan perlunya langkah konkret dalam percepatan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB), khususnya di daerah yang mengalami lonjakan kebutuhan ruang belajar.
Kota Balikpapan disebut sebagai wilayah dengan kebutuhan USB tingkat SMA paling mendesak, disusul Kota Samarinda yang menghadapi persoalan kelebihan kapasitas.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mencontohkan kondisi SMA Negeri 2 Samarinda yang harus melayani dua kecamatan sekaligus. Kondisi ini menyebabkan sekolah tidak mampu menampung seluruh siswa yang seharusnya berhak mendapatkan pendidikan di wilayah zonasinya.
“Balikpapan menjadi daerah yang paling membutuhkan USB untuk tingkat SMA. Samarinda pun menghadapi kelebihan kapasitas, seperti SMA Negeri 2 yang harus melayani dua kecamatan sekaligus,” jelas Andi Satya, Kamis (4/12/25).
Selain itu, ia mengingatkan bahwa perencanaan pembangunan harus memperhitungkan kapasitas fiskal daerah secara realistis. Dengan adanya penyesuaian dalam APBD 2026, proyek pendidikan yang belum matang, terutama yang berkaitan dengan lahan dan dokumen pendukung, berpotensi besar masuk daftar tunggu tanpa kepastian waktu realisasi.
“Jika perencanaan tidak disesuaikan dengan anggaran riil, kebutuhan pembangunan sekolah hanya akan menumpuk setiap tahun tanpa ada penyelesaian,” tegasnya.
Komisi IV mendesak pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk lebih cermat dalam menyusun perencanaan, memastikan kesiapan lahan, kelengkapan dokumen, serta ketepatan prioritas.
"Tanpa langkah sistematis dan terukur, krisis fasilitas pendidikan menengah di Kaltim dinilai akan terus berulang dari tahun ke tahun," tandasnya. (ADV/DPRD KALTIM)
Penulis: Diba/Garispena.co
