Berita Update

(Terbaru)
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji

Samarinda -  Pengembangan pariwisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), terus dihadapkan pada persoalan klasik, yaitu keterbatasan konektivitas udara. 

Pemerintah Provinsi Kaltim menilai bahwa tanpa perbaikan akses langsung ke Berau dari kota-kota besar, potensi wisata bahari di wilayah tersebut akan sulit menjangkau pasar nasional maupun internasional.

Berau dikenal dengan kekayaan laut dan pesisirnya, termasuk Kepulauan Derawan yang masuk jajaran destinasi unggulan nasional. Namun, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa pencapaian optimal sektor pariwisata masih terganjal minimnya jalur penerbangan langsung ke wilayah itu.

“Wisatawan dari Bali, Surabaya, atau Makassar misalnya, masih harus melalui beberapa kali transit untuk bisa tiba di Berau. Ini jelas mengurangi daya tarik wisata kita,” ungkap Seno, Rabu (23/7/2025).

Kehadiran maskapai baru seperti AirAsia yang mulai membuka rute ke Berau disebut sebagai langkah awal yang positif. Menurut Seno, kompetisi di sektor penerbangan akan memperluas pilihan dan menurunkan harga tiket, sehingga mendorong arus wisatawan masuk lebih tinggi.

Meski demikian, upaya ini tak lepas dari hambatan koordinasi teknis antarinstansi. Perbedaan otoritas pengelolaan antara Bandara Kalimarau di Berau dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan masih menyulitkan sinkronisasi kebijakan transportasi udara di tingkat provinsi.

“Masalah tata kelola bandara perlu diselesaikan secara terstruktur agar pengembangan konektivitas bisa berjalan cepat dan konsisten,” ujar Seno.

Pemerintah provinsi pun terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mendorong integrasi manajemen antarbandara demi mendukung konektivitas wilayah timur Kalimantan secara menyeluruh.

Selain perbaikan aksesibilitas, Pemprov Kaltim juga menyiapkan strategi ekonomi jangka panjang untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata dari sisi hulu. Salah satunya adalah penguatan ekosistem UMKM sebagai garda depan ekonomi lokal.

Sebanyak Rp10 miliar telah digelontorkan tahun ini untuk mendukung pembentukan 10 ribu unit usaha baru yang akan difasilitasi dan dibina langsung oleh pemerintah daerah.

Seno menegaskan, penguatan ekonomi kerakyatan harus berjalan beriringan dengan peningkatan akses ke destinasi, agar manfaat pariwisata bisa dirasakan langsung oleh masyarakat lokal.

“Berau punya semua syarat sebagai destinasi kelas dunia. Tapi tanpa konektivitas dan dukungan pelaku usaha lokal, potensinya akan tetap terkunci,” tandasnya. (ADV/Diskominfo Kaltim)

Penulis Difa/Gratispena.co