Desa Jembayan Tengah Ubah Limbah Jadi Berkah
Kutai Kartanegara - Dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan, Pemerintah Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, memperkenalkan program inovatif bernama Sedekah Sampah.
Program ini bukan hanya solusi atas persoalan sampah, tetapi juga menawarkan nilai ekonomi bagi masyarakat melalui konsep tabungan sampah.
Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, mengungkapkan bahwa ide ini lahir dari keprihatinannya melihat sampah yang berserakan di berbagai sudut desa. Karena minimnya fasilitas dan kesadaran warga, pengelolaan sampah kerap menjadi tantangan tersendiri.
Untuk mengubah cara pandang masyarakat, pemerintah desa membuat kotak-kotak sedekah sampah yang diletakkan di titik-titik strategis, seperti masjid, musala, sekolah, hingga ruang publik lainnya.
Kotak ini bukan sekadar tempat pembuangan, tetapi juga simbol ajakan untuk peduli lingkungan secara sukarela.
"Warga jadi tertarik membuang sampah ke tempatnya karena melihat ada tulisan âsedekahâ. Jadi mereka merasa punya kontribusi, meskipun hanya dari sampah," ucap Masnur di Loa Kulu, Rabu (18/06/2025).
Sampah yang terkumpul dipilah oleh tim pengelola sampah desa. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah non-organik seperti kardus, botol plastik, dan logam dikumpulkan dan dijual. Hasil penjualannya kemudian dikembalikan ke warga dalam bentuk tabungan sampah.
Sistem ini dijalankan melalui kerja sama dengan kelompok dasa wisma. Para ibu rumah tangga diminta mengumpulkan sampah rumah tangga dan menimbangnya secara berkala.
"Setiap ibu mendapat buku tabungan yang mencatat jumlah sampah yang disetor dan nilainya. Dana hasil penjualan bisa dicairkan kapan saja, atau ditahan hingga menjelang hari besar seperti Lebaran," jelasnya.
Masnur menyatakan bahwa visi besar dari program ini bukan hanya pengelolaan sampah, tapi perubahan perilaku masyarakat terhadap kebersihan dan ekonomi sirkular.
"Selama ini sampah dianggap tidak berguna. Tapi kalau dipilah dan diolah, bisa jadi tabungan, bisa jadi pupuk, bisa jadi penghasilan. Harapan kami, program ini jadi budaya," tegasnya.
Dengan pendekatan yang sederhana namun berdampak besar, Sedekah Sampah menjadi bukti bahwa inovasi desa bisa menjadi jawaban atas tantangan global. (ADV/Diskominfo Kukar)
Penulis: Yk/Garispena.co